Dzikir hati
Dzikir paling bagus dilakukan dengan lisan dan diiringi dengan hati yang tulus, jika hendak dilakukan dengan salah satu saja, dzikir yang lebih utama yakni dzikir yang dilakukan di dalam hati. Namun tidak dibenarkan seseorang meninggalkan dzikir lisan karena takut akan pamer atau ria dan sebaginya, tetapi dzikir diniatkan hanya karena Allah
Ahli dzikir selalu mengingat Allah baik dengan cara dituntun oleh bacaan-bacaan dzikir maupun bertafakur atau tazakur. Bertafakur sesaat tentang ciptaan Allah lebih baik dari pada shalat sunnah seribu rakaat. Sabda Rasulullah pikirkan olehmu bagaimana ciptaan Allah, dan jangan kamu pikirkan tentang zat Allah
Dzikir lisan
a. Tasbih (subhaanallaah)
b. Tahmid (Alhamdulillah)
c. Takbir (allaahu akbar)
d. Tahlil (ala ilaaha illallaah)
e. Hawqolah (laa hawla walaa quwwata illaa billaah)
f. Istighfar (astaghfirullah)
g. Membaca salawat
h. Membaca Al-Qur’an
i. Doa-doa ma’tsur yang diajarkan Nabi
Ya ayyuhal ladziina aamanudz kurullooha dzikron katsiiron wa sabbihuuhu bukrotaw wa ashiilaa.
Sabda Rasulullah
Afdholudz dzikrika laa ilaaha illallaahu, wa afdholud du’aai.
Dzikir yang paling utama ialah mengucap “laa ilaaha illAllah” dan paling utama doa adalah “Alhamdulillah”. (HR. Ibnu Majah)
Sabda Nabi Muhammad
Ahabul kalaami ilalloohi ta’aala arba’un, subhaanalloohi, wal hamduilillahi wa laa ilaaha illallohu walloohu akbar.
Empat macam dzikir yang paling disukai Allah yaitu mengucap subhaanallooh, Alhamdulillah, la ilaaha illallooh, Allahu akbar. (HR. Muslim)Firman Allah
Wadzkurisma robbika bukrotan wa ashiilan, wa minal laili fasjud lahu wa sabbihhu lailan thowiilaa.
Dan sebutlah nama tuhanmu di waktu pagi dan petang hari dan di sebagian malam, dan bersujudlah kepada-Nya seraya bertasbih pada malah yang panjang. (QS. Al-Insan 25-26)
Dzikir perbuatan
Yakni semua perbuatan dan tindakan yang dilakukan di jalan yang ditunjukan Allah dan sepanjang tidak bertentangan dengan syariat islam. Hal ini memungkinkan kita sebagai umat muslim mendapat berbagai macam carah untuk melakukan dzikir.
Imam Zainuddin Al-Malebari dalam kitabnya Hidayatul Azkiya, menjelaskan barang siapa yang memanfaatkan seluruh waktunya dengan pekerjaan-pekerjaan yang tidak dilarang oleh agama, oleh Allah dan Rasulullah maka pekerjaan atau amalannya itu sah dipandang sebagai amalan shaleh.
Imam Atha mengatakan bahwa termasuk kedalam majelis dzikir adalah majelis yang di dalmnya dibicarakan mengenai halal dan haram, serta mengetahui bagaimana seharusnya kamu membeli dan menjual, atau bagaimana seharusnya melakukan shalat yang benar, puasa, nikah, thalaq, haji dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar